Lebih Jauh Mengenai Digital Textile

Digital Printing Textile

Belakangan ini, di berbagai pameran digital printing kita melihat beberapa distributor mesin  cetak digital mulai memamerkan mesin yang mampu mencetak di atas kain. Kita biasa menyebutnya mesin digital textile printer atau digital printing kain. Banyak aplikasi yang bisa dibuat oleh mesin tersebut. Yang paling sederhana misalnya untuk cetak spanduk atau umbul-umbul. Namun dalam perkembangannya  sudah juga banyak yang menggunakannya untuk mencetak aplikasi pakaian/fashion atau lainnya.

Apakah Digital Textile itu?

Sederhananya, digital textile adalah apa saja yang dapat dicetak secara digital di atas media kain atau tekstil. Secara teknis ada dua cara mencetak di atas kain tersebut; secara langsung (direct printing) mencetak di atas kain dan secara tidak langsung (indirect printing) dengan menggunakan media perantara, dalam hal ini biasanya berupa kertas transfer (transfer paper).

Saat ini yang banyak ditawarkan adalah solusi digital textile cetak langsung pada kain jenis polyester untuk aplikasi periklanan atau advertising. Namun dalam perkembangannya, teknologi yang ada  sekarang sudah mampu untuk mencetak pada kain nonpolyester, seperti sutera dan katun.

Berdasarkan jenis bahannya, ada beberapa jenis digital textile printing :

Kain Polyester

Untuk jenis kain ini, maka tinta yang digunakan adalah tinta sublimasi, yang dalam proses pematangan warna dan fiksasi pada kain  memerlukan panas antara 140 – 180 derajat celcius.  Ada dua cara ketika mencetak pada bahan ini :

1.      Sublimasi dengan Proses Transfer

Prosesnya, mula-mula gambar dicetak pada kertas transfer (transfer paper) dengan menggunakan teknologi offset maupun inkjet. Kertas ini sudah memiliki coating atau lapisan khusus untuk menerima tinta sublimasi. Dari kertas transfer itu, baru kemudian gambar di ‘transfer’ pada kain.

Proses ini cocok untuk aplikasi pakaian jadi dan aksesoris seperti seprei, sarung bantal dan barang-barang berbahan kain yang bersentuhan langsung dengan kulit manusia.

2.      Sublimasi Langsung pada Kain

Berbeda dengan yang pertama, untuk sublimasi langsung, maka yang di-coating adalah kainnya. Setelah di-coating, kain bisa langsung dicetak dengan printer  inkjet yang banyak beredar di pasaran. Untuk penyempurnaan, kain  kemudian diproses dalam mesin pemanas.

Ada  dua proses pemanasan; offline dan online. Secara Offline mesin pemanas terpisah dari printernya, sementara dalam proses secara online, printer dan pemanas menjadi satu kesatuan. Proses ini cocok untuk aplikasi advertising seperti banner, bendera dan umbul-umbul.

offline digital textile printer

Kain Serat Alam (Katun / Sutera)

Mencetak pada bahan kain ini perlu menggunakan tinta khusus. Untuk kain katun, tinta yang digunakan adalah jenis reaktif, sementara untuk sutra dan nylon menggunakan tinta jenis acid.

Kain serat alam biasanya digunakan untuk aplikasi industri pakaian jadi, dari yang skala kecil sampai menengah. Untuk sekala industri menengah ke bawah ini biasanya menggunakan mesin yang kecepatan cetaknya tergolong rendah. Namun jika menggunakan mesin digital printing khusus, maka kecepatannya bisa mencapai ratusan meter persegi per jamnya. Di Indonesia sudah ada berapa perusahaan yang menggunakan mesin ini untuk memproduksi batik.

Garmen

Mesin cetak untuk garmen ini  dikenal sebagai printer direct to Garment atau orang mengenalnya sebagai printer kaos. Mesin ini sangat diminati banyak orang, karena bentuknya yang sederhana dan sangat mudah dioperasikan.

Printer digital jenis ini menggunakan tinta pigment dan cocok untuk bahan yang bejenis katun, yang umumnya untuk bahan kaos. Prosesnya sangat sederhana, kain (kaos) bisa langsung dicetak tanpa perlu perlakuan khusus semacam di-coating lebih dahulu.

Printer Kaos