Dari luar nampak biasa saja. Walaupun padat, mobil dan sepeda motor yang diparkir di depannya tidak terlalu banyak. Harap dimaklumi, di depan bangunan tersebut memang tidak tersedia tempat parkir yang luas. Tetapi begitu masuk ke dalam gedung, suasananya sangat kontras sekali.
Deretan customer service tampak sangat sibuk melayani para pelanggannya. Ada banyak ragam keperluan yang dibawa para pelangan. Ada yang mau mencetak foto, menjilid buku, membuat kartu nama, sampai ada juga yang mau memesan banner. Bahkan ada juga orang yang mau mencetak fotonya diatas bahan kayu. Semuanya dilayani dengan cekatan dan kebanyakan order bisa ditunggu.
Itulah suasana Jaya Agung, salah satu pusat jasa Printing & Document Service terkemuka yang berada di bilangan Bendugan Hilir Jakarta Pusat. Bagi orang yang sering berhubungan dengan urusan cetak-mencetak, nama Jaya Agung sudah tidak asing lagi. Pelanggannya tidak hanya datang dari sekitar Jabodetabek saja, tetapi juga dari daerah lain. Para pegawai Pemda dari luar Jawa juga sering datang ke tempat ini untuk mencetak dokumen. “Bahkan pernah ada seorang bupati dari daerah Indonesi bagian timur yang khusus datang ke sini untuk mencetak dokumen dan banner dan dokumen lain,” ujar Donny BP, Asst. Store Manager Jaya Agung.
Berdiri sejak tahun 1990, Jaya Agung awalnya hanyalah sebuah outlet penyedia jasa foto kopi. Hingga tahun 2003 hanya jasa penggandaan dokumen inilah layanan yang diberikan kepada pelanggannya. Baru setelah itu mulailah perusahaan melakukan investasi pada mesin large format digital printing. Layanannya pun bertambah, dari sekedar jasa foto kopi merambah pada pencetakan material promosi seperti banner, poster dan produk sejenisnya.
Tahun 2006, Jaya Agung melihat peluang pada bisnis cetak dokumen yang cukup besar. Maka dibelilah sebuah mesin digital press untuk melengkapi jajaran mesin yang sudah ada. Sejak saat itu, mulailah babak baru bagi Jaya Agung sebagai perusahaan cetak digital yang mempunyai layanan terpadu. Pelanggan bisa mencetak apa saja di sana, dari sekedar mencetak kartu nama, mencetak buku banner bahkan hingga mencetak untuk aplikasi luar ruang semacam billboard.
Pionir Sevice 24 Jam
Layanan tanpa kompromi adalah tekad Jaya Agung. “Kita mau memosisikan diri dimata customer, bahwa kapan saja, kita bisa mengerjakan yang diminta. Makanya sejak beberapa tahun lalu kita memelopori untuk membuka outlet selama 24 jam. Awalnya banyak yang menertawakan. Ngapain buka 24 jam, memangnya rumah sakit? Tetapi tidak lama kemudian banyak juga yang mengikuti kita buka selama 24 jam,” Kevin Hardjana, Account Manager Jaya Agung menambahkan.
Nyatanya sekarang perusahaan yang mempekerjakan kurang lebih 80 pegewai ini tidak pernah sepi pengunjung. Tidak siang tidak malam Jaya Agung selalu ramai dipadati customer-nya. Semakin malam, mesin malah semakin ‘giat’ bekerja. Kalau biasanya di siang hari banyak mengerjakan order ritel, baru di malam harinya banyak mengerjakan untuk order corporate. Banyak sekali perusahaan-perusahaan besar atau instansi pemerintah yang menjadi pelanggannya. Salah satunya adalah sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang notabene terletak tidak jauh dari kawasan Bendungan Hilir.
Tahun 2008 lalu Jaya Agung melebarkan sayapnya dengan membuka cabangnya di Serpong, Tangerang, Banten. Sekali lagi, Jaya Agung dengan berani membuka outletnya di daerah yang masih sepi. Boleh dibilang Jaya Agunlah pembabat hutannya pertamanya, ketika orang-orang di sekitar daerah itu masih awam dengan teknologi digital printing. “Walaupun begitu kita tidak asal buka. Kita ingin benar-benar memberikan layanan yang baik dan memenuhi yang diinginkan pelanggan. Saat pertama kali buka di sana, jumlah pegawainya bahkan lebih banyak dari pengunjungnya,” Ujar Kevin tertawa mengenang.
Untuk membentuk pasar, maka mengedukasi konsumen sering dilakukan oleh tim Jaya Agung. Bentuknya macam-macam, bisa seperti mengadakan seminar atau mendemonstrasikan mesin-mesin cetak digital di kampus-kampus. Kebetulan outlet yang berada di serpong tersebut letaknya cukup dengan kampus Universitas Pelita Harapan,atau sering juga melakukan edukasi langsung ke kantor-kantor perusahaan. Hasilnya, sekarang Jaya Agung sudah menjadi pusat jas printing di daerah tersebut.
Setelah sukses dengan ‘jualan’ jasa cetaknya, ke depan Jaya Agung akan lebih menjual solusi dan kreatifitas. Keseriusan ini bisa dilihat dengan didatangkannya mesin-mesin digital printing termutakhir. Selain mesin cetak dokumen HP Indigo, baru saja di-install mesin cetak digital flatbed Oce Arizona 550 GT. Di bilangan Bendungan Hilir mugkin baru Jaya Agunlah yang memilikinya. Di Indonesia, mesin ini memang belum banyak yang menggunakannya. Kebanyakan orang mungkin menunggu sampai pasarnya ramai, baru mulai membelinya.
Oce Arizona 550 GT ini adalah sebuah mesin UV yang bisa mencetak pada berbagaimedia rigid, seperti kaca, kayu, logam, keramik dan media rigid lainnya. Bahkan untuk media rigid yang berkontur pun bisa dilakukan. Tintanya yang berteknologi UV juga sangat ramah lingkungan dan tidak berbau seperti tinta solvent. Dengan mesin ini banyak sekali aplikasi-aplikasi yang bisa dibuat. Ide-ide yang sudah banyak terpendam dari para kretif mungkn bisa diwujudkan dengan mesin ini.
Selain on demand (mencetak sesuai permintaan), personalisasi adalah salah satu benefit terbesar dari teknologi digital printing. Masih banyak konsumen yang belum mengetahui hal ini. Yang mudah misalnya, ketika mencetak undangan, alamat dan nama orangnya langsung tercetak pada undangan tersebut. Bisa juga ditambah data pribadi lain. Contoh lain, membuat kalender dengan foto-foto pribadi atau personal photobook. Layanan-layanan yang berbasis pada solusi seperti inilah yang selalu di tawarkan kepada palanggan Jaya Agung.
Lengkapnya peralatan dan mesin tidaklah menjamin kesuksesan sebuah perusahaan. Ini disadari betul oleh manajemen Jaya Agung. “Masalah pasar itu tergantung kita, karena kita yang harus menciptakannya. Konsekuensinya, kita yang harus mengedukasi pasar. Kita harus selalu berinovasi dan mencari ide-ide kreatif untuk membuat produk. Kita, intinya ingin memaksimalkan mesin-mesin yang sudah kita miliki,” tambah Kevin lagi. Bisnis photobook adalah salah satu yang sedang digarap Jaya Agung.