Billboard LED, Media Alternatif Untuk Beriklan

Billboard LED

Media Alternatif untuk beriklan

Contoh Led Billboard

Seiring dengan kemajuan teknologi, kini tersedia berbagai jenis (media) billboard yang bisa digunakan. Selain billboard tradisional  (vinil), sekarang sedang marak juga billboard elektronik.  Billboard elektronik ini, yang banyak dipakai khususnya untuk luar ruang,  biasanya menggunakan teknologi  LED (light emitting diode).  Maka orang pun  biasa menyebutnya sebagai billboard LED (LED billboard) atau LED display. 

Dibandingkan dengan teknologi elektronik lainnya seperti teknologi plasma atau LCD, kelebihan  billboard LED adalah warnannya yang lebih tajam dan terang  sehingga gambar akan terlihat jelas walau diletakkan di luar ruangan dan dibawah terik matahari. Sementara di waktu malam cahayanya bisa diredupkan sehingga tidak menyilaukan orang yang melintasinya.

Teknologi ini juga sangat flesibel. Maksudnya, LED display ini bisa diletakkan di mana saja dan didesain dengan bentuk yang sesuai dengan tempat  dan lingkungannya. Misalnya seperti yang bisa kita lihat di kota-kota yang disebutkan di atas, billboard LED ini bisa dipasang pada badang  gedung yang berbeda-beda bentuknya.  Ukurannya jugabisa tidak teratas. Di Shanghai China ada sebuah pusat perbelanjaan yang di dindingnya dipasang layar LED yang panjangnnya mencapai ratusan meter.

Di Indonesia nampaknya juga sudah mulai terjangkiti ‘virus’ billboard LED ini. Pusat perbelanjaan mal Taman Anggrek  di Jakarta  Barat menjadi salah satunya. Di bagian depan mal tersebut kini dipasang layar LED yang sangat besar.   Ukurannya bukan hanya beberapa meter tetapi puluhan meter.  Keberadaanya, tidak hanya semakin menambah keindahan dan prestis mal tetapi juga menyemarakkan kota Jakarta.

Di jalanan, kita juga sudah banyak menemui billboard LED. Billboard yang kebanyakan milik PT Media Indra Buana (MIB) ini semakin menambah keindahan kota dan menyemarakkannya diwaktu malam. Bentuknya enak dipandang dan tidak menyebabkan suasana kota menjadi sumpek.

Sayangnnya pihak Pemda DKI belum mempnyai aturan yang khusus menganai media ini. Misalnya, bagaimana ketentuan pemasangan billboard LED ini, baik yang ada dijalan raya atau di dinding  gedung.  Bagaimana isi iklan (content) yang harus ada di media ini, dan yang lainnya.  Sebagai contoh, Amerika Serikat misalnya melarang iklan atau gambar di layar LED yang menggunakan flash karena akan  menyilaukan mata dan menurunkan daya penglihatan.  Ketidakjelasan aturan ini membuat  para pengiklan ragu menggunakan media ini. Mereka kuatir, jangan-jangan di tengah jalan tiba-tiba iklannya dihentikan.

Kelebihan Billboard LED

Dari sisi mateial,  billboard LED ini relatif  lebih aman dibandingkan dengan billboard tradisional yang menggunakan bahan vinil atau PVC. PVC merupakan material nonorganik yang beracun dan tidak gampang  terurai. Bila tidak tidak diperlakukan dengan semestinya, sampahnya akan mencemari lingkungan. Begitu juga dengan tintanya. Kebanyakan billboard kita dicetak dengan menggunakan tinta solvent yang juga beracun. Bisa dibayangkan kalau s billboard vinil yang ada di jakarta ini diganti setiap bulan, berapa sampah beracun yang akan mencemari kota Jakarta yang sudah terpolusi ini.

Sangat berbeda dengan billoard LED. Billboard ini sangat ramah lingkungan, sama sekali tidak mencemari lingkungan karena menggunakan layar elektronik. Yang digunakan hanyalah module-module LED dan tenaga listrik untuk menghidupkannya. Umur LED-nya pun sangat tahan lama. Secara teori lampu LED kuat hingga 100.000 jam pamakaian.

Bagi pengiklan teknologi ini sangat menarik, eye catching, paktis dan efisien.   Menurut BPS Media, perusahaan dan lembaga riset outdoor di Amerika biaya (cost per thousand) billboard LED adalah USD 37,42 sementara billboard tradisional (statis) hanya sebesar USD 2,05. Namun dari segi efektifitas billboard elektronik atau LED 6 kali lebih efektif dibandingkan billboard  biasa.

Mengapa demikian, menurut  riset lembaga tersebut, orang akan lebih suka billboard dengan gambar bergerak dari pada gambar statis. Dengan gambar yang berubah ubah setiap detiknya, membuat orang betah untuk terus memandangnnya. Tidak mengherankan tingkata recall pemirsanya    sangat tinggi untuk  billboard elektronik (LED) yaitu sebesar 94% sementara untuk billboard biasa (statis) hanya 43%. Pengaruhnya terhadap penjualan (sales) dari produk yang mengiklankan produknya melalui billboard LED ini juga sangat tinggi yaitu sebesar  107%, sementara peningkatan sales produk yang beriklan menggunakan billboard tradisional atau statis hanya 54%.

Jadi anda mau pilih yang mana?