Riset menunjukkan, kebanyakan percetakan yang menggunakan sistem web-to-print baru memanfaatkannya kurang dari 1% dari 75% bisnisnya.
Sebuah survei yang dilakukan oleh lembaga BPIF dan provider software Vpress terhadap 126 percetakan menemukan, hampir setengahnya belum mengharapkan pendapatan (return on investment) dari sistem cetak langsung dari internet (web-to-print). Sementara 1/3-nya merasa masih perlu tambahan pelatihan dari provider software mereka.
Selain itu, 2/3-nya lagi mengakui, bahwa mereka memang belum secara efektif menjual keunggulan dari web-to-print kepada pelangannya.
Jadi secara umum, 80% dari responden mengatakan bahwa sebenarnya sistem web-to-print sangat menguntungkan dan kebanyakan berharap, nantinya lebih dari 50% dari bisnisnya akan dijalankan dengan solusi web-to-print dalam dua tahun mendatang.
Melihat kenyataan ini Emma Mortiboy, Marketing and key account manager sebagaimana dilansir dari Printweek, mengaku terkejut. “Kita kaget, ternyata banyak percetakan menggunakan sisitem web-to-print mereka hanya untuk satu klien dan tidak menggunakannya untuk memperbesar bisnisnya. Padahal mereka sebenarnya dengan mudah bisa melakukannya,” ujar Emma
Jadi masalahnya sangat jelas, bahwa percetakan-percetakan itu masih butuh banyak pelatihan dan dukungan untuk menggunakan teknologi web-to-print.