Salah satu isu yang paling hangat dibicarakan orang pada perhelatan Drupa 2012 bulan lalu adalah Nanographic Printing. Teknologi printing baru ini dikeluarkan oleh Landa corporations. Teknologi ini bahkan digadang-gadang sebagai katagori baru dalam industri digital printing.
Pendiri sekaligus CEO Landa, Benny Landa mengatakan, Nanography merupakan teknologi bagaimana mengaplikasikan tinta pada kertas. Ketika mengembangkan Landa Nanographic Printing, Benny bahkan harus memikirkan kembali bagaimana bentuk dan desain mesin tersebut. Hasilnya adalah mesin digital printing dengan performa yang luar biasa. Desainnya sangat modern dan mempunyai keunggulan fungisonal yang tersedia di pasar sekarang. Selain kualitas cetak, kecepatan cetaknya juga bisa disandingkan dengan mesin offset.
Memang masih dalam bentuk prototipe, artinya belum bisa digunakan secara komersil. Tetapi Landa telah telah berhasil menampilkan suatu produk yang benar-benar baru dan luar biasa. Tongkrongannya sangat intuitif dan performanya juga sangat luar biasa. Sungguh sebuah produk teknologi yang sangat inovatif dan (mungkin) akan menjadi trend setter dimasa mendatang.
Ketika demo dilakukan, memang hasilnya masih ada beberapa kekurangan, dan Landa mengakui itu. Tetapi menurutnya itu karena masih dalam tahap pengembangan.
Ada dua jenis mesin yang dipamerkan Landa, Sheetfed Press dan Web Press dan masing-masingnnya ada tiga produk.
Sheetfed Press terdiri dari :
- Landa S5 (B3/20 inch), Speed up to 11,000 SPH (sheet per hour/lembar per jam),
- Landa S7 (B3 /29 inch), speed up to 12,000 SPH,
- Landa S10 (B3/41 inch), speed up to 6,500 SPH.
Web Press terdiri dari :
- Landa W5 (22 inch), speed up to 200 m/menit,
- Landa W10 (40 inch), speed up to 200 m/menit,
- Landa W50 (22 inch)speed up to 200 m/menit (double sided)
Apa sebenarnya Nanography?
Semuanya dimulai dari Landa’s NanoInk. Ini merupakan partikel pigment berukuran nano. Tepatnya hanya berukuran puluhan nanometer (50-70 nanometer). Bandingkan dengan pada teknologi offset yang ukuran partikelnya sebesar 500 nanometer. Sebagai gambaran, 1 nanometer setara dengan 1/100.000 dari ukuran rambut manusia. Benny Landa menerangkan, pada ukuran ini, pigment memproduksi warna yang sangat murni, sehingga hanya perlu sedikit pigment untuk membuat sebuah gambar. Jadi akan hemat tinta.
Tinta itu nantinya akan dikirimkan Landa dalam bentuk konsentrat 15 kg, kemudian akan diencerkan dengan air. Sistem internal mesin akan secara otomatis melakukan apa saja yang diperlukan. “Kita tidak akan mengirimkan air ke seluruh penjuru dunia,” ujar Landa yang selalu menekankan pendekatan ramah lingkungan untuk tiap produknya.
Selama proses cetak, kontainer tinta terus dipantau secara otomatis, sehingga operator tahu seberapa banyak tinta yang masih tersisa. Kontainer akan turun ketika sudah kosong dan menurut Landa, sampahnya bisa langsung dibuang, cukup dengan menggunakan kantong plastik yang biasa digunakan untuk membuang sampah lainnya.
Semua mesin Landa dilengkapi dengan 8 warna yakni CMYK plus emapt warna khusus, atau CCMMYYKK untuk pencetakan yang lebih cepat atau resolusi yang lebih tingigi.
Proses Nanographic Printing
Pigmen berukuran nano ini akan sangat poweful menyerap cahaya dan memungkinkan menghasilkan gambar dengan kualitas nomer satu. Landa Nanographic Printing ditandai dengan dot-dot tinta yang sangat seragam, sangat akurat dan mempunyai gamut warna yang luas.
Nanographic Printing dimulai dengan disemprotkannya miliaran drop Landa Nanoink yang berukuran nano kepada sabuk blanket conveyor yang sudah dipanaskan. Setiap drop tinta ini akan mendarat dengan sangat akurat pada sabuk (belt) dan kemudian membentuk gambar. Ketika air menguap tinta nano ini akan menjadi film polimerik kering yang sangat tipis, separo lebih tipis dari gambar yang dihasilkan mesin offset.
Gambar yang sudah terbentuk pada blanket kemudian ditransfer pada kertas atau media, tanpa perlu perlakuan khusus. Tinta nano ini akan langsung merekat kuat pada pemukaan kertas. Hasilnya gambar yang tahan gores dan kuat tanpa meninggalkan sisa tinta dipermukaan blanket.
Karena gambar dari tinta NanoInk sudah kering, maka tidak perlu lagi ala t pengering lainnya. Mencetak satu atau dua muka menjadi mudah.
Untuk mesin-mesinnya ini Landa menggunakan printheard inkjet Kyocera yang sudah dimodifikasi. Namun untuk selanjutnya Landa tidak akan menggantungkan pada satu perusahaan atau satu tipe printhead saja.
Sabuk blanket merupakan komponen yang bisa dengan mudah dicopot/pasang. Sabuk tersebut (diperkirakan) harus diganti setelah pemakaian 500.000 gambar. Namun begitu mungkin saja bisa lebih dari itu.
Lembaran kertas yang baru saja keluar dari mesin juga hanya akan hangat saja, karena bukan kertasnya yang dipanasi, tetapi balnket-nya. Landa mengklaim, hasil cetak bisa langsung diproses finishing lainnya, karena NanoInk ini sudah sangat tahan terhadap goresan maupun abrasi. Pada ajang demo, operator Landa bahkan memperlihatkannya dengan menggores dengan koin pada hasil cetakyangbaru keluar dari mesin.
Salah satu hal yang paling menjual dari Nanography ini adalah kemampuannya mencetak pada kertas standar, baik yang ber-coating maupun yang tidak, juga pada bahan yang tidak menyerap seperti film plastik.
Tampilan Sangat Futuristik
Ada beberapa hal yang membuat produk Landa ini berbeda dengan yang lain. Tampilannya sangat terlihat futuristik, di bagian depannya terdapat layar touch screen yang sangat besar, sepanjang 3 m. Benny Landa mengatakan, tujuan adanya layar besar ini agar pengoperasiannya seperti mengoperasikan iPhone. “Kalau Anda bisa mengoperasikan iPhone, Anda bisa mengoperasikan mesin ini,” ujar Landa.
Di bagian kanan layar, terdapat fitur job management. Job secara otomatis terorganisir ke dalam workflow. Tetapi operator bisa juga mendahulukan/menyelipi pekerjaan yang harus didahulukan.
Di sisi kirinya, terdapat menu fungsi, seperti tinta dan kertas. Operator bahkan bisa menampilkan secara langsung proses pencetakan yang ada di dalam mesin pada layar. Hal ini bisa dilakukan karena ada kamera yang dipasang di dalam dapur mesin tersebut.
Kalau ada masalah, sebuah tanda besar akan segera muncul di layar raksasa tersebut, akan ada peringatan berapa menit problem tersebut bisa teratasi secara otomatis, sebelum perlu intervensi operator. Misalnya karena tinta atau kertas habis. Informasi ini bahkan bisa diakses melalui komputer tablet yang bisa di bawa kemana-mana di sekitar tempat kerja. Jadi Landa percaya, cukup satu orang akan bisa mengoperasikan tiga atau empat mesin sekaligus.
Mesin Landa memang cukup menjanjikan. Tidak heran pada ajang Drupa kemarin langsung banyak perusahaan cetak yang berani merogoh uangnnya untuk membeli produk yang saat ini masih dalam bentuk prototipe.
Sejauh ini mesin press jenis B1 S10 merupakan mesin yang paling populer dan paling banyak dibeli. Lalu apa yang sebenarnya yang dijanjikan mesin ini?
Landa mengatakan, orang yang sudah ‘menitipkan’ uangnya telah diberikan jangka waktu kapan mesin akan jadi, spesifikasi awal mesin dan harga untuk produk yang mereka pilih. “Karena sepsifikasinya belum final, demikian juga harganya,” ujar Benny Landa.
Harga untuk mesin yang termahal mungkin akan hampir sama dengan harga mesin offset. Namun demikian, Landa berharap nantinya mesin akan memberikan biaya cetak yang lebih murah per lembarnya dibandingkan mesin offset. Visinya adalah membawa mesin digital priting menjadi alat cetak utama dengan harga terjangkau dan tahan lama untuk cetak partai besar.
Dan yang tidak kalah penting, nantinya mesin tersebut bisa menggunakan brand Landa sendiri atau co-brand dengan merek lain seperti Komori, Heidelberg atau Manroland. “Kita bisa menggunakannya sendiri atau bekerja sama dengan pihak lain,” tambah Landa.
Beberapa kalangan percaya, nantinya Landa hanya akan menjual Licence-nya dan akan memperoleh uang dengan menjual tinta dan consumable-nya. Artinya Landa akan meninggalkan partnernya dan menyerahkannya untuk membuat sendiri mesinnya.
Setelah ini ‘Landa effect’ kemungkinan anak segera menjalar. Akan muncul banyak mesin dengan teknologi sejenis di pasaran. Persis seperti ketika iPad muncul dan kemudian diikuti oleh produk lainnya.