Setiap desainer dan seniman memiliki caranya sendiri dalam menghasilkan sebuah karya. Mereka bebas menggunakan berbagai macam elemen dalam sebuah karya seni, termasuk dalam industri desain grafis.
Perlu kamu ingat bahwa setiap elemen yang ada dalam desain memiliki arti dan pesan tersendiri untuk audiens. Contoh kecilnya, kamu bisa mengetahui mana email yang belum dan sudah dibuka karena desain ikon dan tampilan yang berbeda.
Elemen dalam desain adalah alat atau tool bagi desainer untuk menciptakan arti sendiri mengenai ide mereka. Kalau Anda merupakan seorang desainer grafis, pastikan kamu mengenal dengan baik beberapa elemen desain grafis berikut ini:
1. Garis (Line)
Penggunaan garis dalam desain bisa halus, kasar, menyambung, pecah, tebal dan tipis yang kemudian bisa dijadikan sebagai outline. Garis mampu menyampaikan pesan tertentu.
Misalnya, garis diagonal yang menyampaikan energi kinetik dan pergerakan, sedangkan garis lurus menyampaikan sesuatu yang lebih teratur dan bersih.
Anda bisa membuat garis untuk memberi penekanan seperti dalam penyampaian informasi penting dan “mendorong” arah pandang audiens ke arah tertentu. Garis dapat digunakan untuk membuat bentuk atau bingkai.
Secara tidak langsung, setiap hari kita juga selalu melihat garis pada banyak hal. Misalnya saja bangunan, cabang pohon, bangku, meja, rak buku dan sebagainya.
2. Warna (Colour)
Sering kali desain yang bagus tidak didukung oleh penggunaan warna yang baik. Elemen warna sangat penting dan tidak boleh diremehkan, bahkan untuk desain yang bernuansa hitam atau putih sekalipun tetap membutuhkan keseimbangan dan kontras yang pas.
Sebagai tambahan, setiap warna juga memiliki unsur tingkat kecerahan masing-masing. Pelajari dasar teori warna agar Anda mengetahui komposisi warna yang tepat dan sesuai dengan desain yang ingin dibuat.
3. Bentuk (Shape)
Bentuk merupakan ruang tertutup yang dibuat dari garis atau elemen lain di sekitarnya yang kemudian membentuk sesuatu. Shape bisa berupa geometris (kotak, elips, segitiga, dan sebagainya) atau organik (gelembung percakapan, gumpalan, benda runcing dan sebagainya). Komponen komposisi lainnya seperti blok teks juga merupakan sebuah bentuk.
4. Tekstur (Texture)
Setiap harinya kehidupan kita dipenuhi oleh tekstur baik yang bisa dilihat maupun disentuh. Meskipun tidak bisa dirasakan secara langsung, namun komposisi tekstur pada desain di dalam halaman website atau buku misalnya, bisa terlihat dengan jelas.
Jika Anda ingin menyajikan desain yang lembut, menenangkan dan memberi kenyamanan, Anda bisa menggunakan tekstur kapas (misalnya) pada bagian background. Sementara itu, jika kamu sedang membuat desain yang berhubungan dengan industri tekstil misalnya, gunakan tekstur batu, semen dan batu bata.
5. Framing (Framing)
Bingkai atau frame mungkin salah satu elemen dalam desain yang tidak terlalu mendapat perhatian, namun sebenarnya elemen ini ada pada banyak hal.
Frame dapat mengatur tampilan informasi yang ingin disampaikan dan membuat hirarki untuk mata audiens. Pasalnya frame akan menyoroti informasi paling penting yang ada pada sebuah kesatuan desain.
Kamu bisa mendesain frame secara dekoratif atau membuatnya secara tradisional (biasanya kotak).
6. Tipografi (Type)
Tipografi (Typography) adalah elemen penting lainnya dalam desain mengingat secara harfiah tipografi berarti menyampaikan pesan yang ingin dikomunikasikan kepada audiens.
Type bisa saja berupa elemen yang lebih dari sekedar penggunaan kata-kata. Jika kamu ingin memanfaatkannya, tipografi juga bisa menjadi elemen visual atau bentuk tersendiri.
Baca Juga :
7 Jenis Logo dan Penggunaannya
10 Situs dan Tools yang Berguna Untuk desain Grafis
15 Kemampuan yang Harus Dimiliki Desainer Grafis