BinterJet Siapkan Printer Untuk Garmen dan Keramik

BinterjetSetelah sukses dengan produk-produk  mesin large formatnya, kini Binterjet membidik pasar yang lebih luas. Peruahaan lokal yang memproduksi sendiri mesin-mesin digital printingnnya ini tengah menyiapkan beberapa produk andalan yang berbeda dengan yang sudah diproduksi sebelumnya.

Direktur sekaligus pendiri CV Bintang Terang, Hadiprawiro Bono mengatakan, tren pasar digital printing terus berkembang sesuai kebutuhan. Pihaknya pun tak mau kalah, dengan menyiapkan sejumlah prototipe untuk mesin-mesin printer yang selama ini jarang dimasuki pemain impor.

“Kita menyiapkan digital printer untuk garmen, keramik, kaca, printer berteknologi UV hingga mesin printer tiga dimensi. Produk-produk ini secara bertahap akan kita luncurkan mulai tahun ini,” kata Direktur Utama CV Bintang Terang, Hadiprawiro Bono Hadiprawiro, sebagaimana di kutip dari kabarbisnis.com,  di sela pameran Surabaya Printing Expo 2013 di Grandcity Mal Surabaya, Kamis (20/6/2013).

Upaya untuk menciptakan inovasi baru ke dalam produknya bukan sekadar isapan jempol. Terbukti, beragam penghargaan dan kepercayaan telah diraih. Seperti dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk mesin digital outdoor pertama yang dirakit di Indonesia, serta pembuat mesin digital printing outdoor terbesar. Dan tahun 2012 lalu, pihaknya dipercaya Konica Minolta divisi Printhead sebagai partner lokal untuk wilayah Indonesia.

Meski basis produksinya berada di Surabaya, namun pihaknya telah menyiapkan jaringan technical service dan area pemasraan di hampir seluruh wilayah di Indonesia.

Ia optimistis penjualan produknya akan terus tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan pasar digital printing sebesar 30% per tahunnya. Keyakinannya tak lepas dari beragam keunggulan Binterjet, dimana dengan menggunakan printhead Konica Minolta, mampu menghasilkan resolusi antara 180-720 dpi. Sementara kecepatan cetak printer Binterjet mencapai 60 meter persegi per jam, dengan pilihan ukuran mulai 3,5 meter, 4,5 meter, hingga 5,5 meter.

“Satu lagi, selain hemat konsumsi listrik, perawatan dan pengoperasiannya sangat mudah, dan dukungan suku cadang cukup,” papar Hadiprawiro.